Bantar Gebang sapa yang tidak tahu nama itu jika yang tinggal di Jabodetabek. Sudah 21 tahun yang berada di sebelah Utara kota Bekasi menjadi tempat pembuangan sampah terakhir. Setiap harinya 200 ton kubik sampah dibuang disini yang luasnya 108 hektar.
Truk pengangkut sampah setiap hari datang ke Bantar Gebang untuk membuang sampah. Bermacam – macam sampah ada disini dari sampah basah, sampah kering, sampah organik, non organik di sinilah semua nya di tumpukkan.
Para pemulung sedang bekerja mencari nafkah di antara gunungan sampah. Tak peduli bau yang menyengat karena dengan sampah itu mereka bertahan hidup. Apapun mereka kumpulkan seperti kaleng, plastik, maenan, botol, dan lainnya untuk mereka jual.
Pak Rohimin salah satu pemulung berusia 48 tahun yang berasal dari Karawang. Bekerja sebagai pemulung sudah 10 tahun untuk menghidupi keluarganya. Pak Rohimin mempunyai 8 anak dan 2 diantaranya tinggal bersamanya. Salah satunya yang masih kecil sekolah kelas 4 SD di Sumur Batu dan yang besar ikut membantu Pak Rohimin mencari nafkah. Setiap hari bekerja dari pukul 08.00 hingga pukul 18.00 untuk mengumpulkan sampah seperti kantong kresek, maenan, kaleng, tulang, dan botol. Semuanya dikumpulkan selama 15 hari dan menghasilkan 1,5 sampai 2 ton. Pria berusia 48 tahun ini mempunyai harapan yaitu ingin membesarkan anak dan menyekolahkan anak yang kelas 4 SD dan apabila punya modal maka ia ingin berdagang. Sampah tidak akan memusnahkan semangat hidup Pak Rohimin.
“ Setelah apa yang kita lihat dan dengar dari kehidupan Pak Rohimin. Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kita harus tetap berjuang untuk hidup dengan apa yang ada disekitar kita walaupun itu sampah. Pesan dari penulis Jangan Pernah Putus Asa Jalani Hidup Ini dan Tetap Lakukan yang Terbaik…”
Download video Klik Disini
0 komentar:
Posting Komentar